Christina Jeanette
Dyah Kusuma Wardhani S.T, M.Ars

Interior Arsitektur
Universitas Ciputra

Tun’as merupakan sebuah community center dengan jenis bangunan lightweight dan keunggulan bangunan yang mudah dibangun, cepat dibangun, dan bersifat semi-permanen. Bangunan ini dibuat dengan tujuan menjadi tempat berkumpul untuk warga pasca bencana. Sesuai dengan Namanya tunas merupakan tumbuhan yang baru tumbuh. Demikian tunas bisa menjadi tempat bagi orang-orang yang pasca bencana untuk kembali tumbuh dan terobat menjadi tanaman yang baru. Tentunya tidak lupa jendela dengan filosofi “terbuka dengan segala jenis pertumbuhan di masa depan” Tun’as sebenarnya memiliki bentuk yang biasa agar mempercepat pembangunan, tetapi juga memiliki pemanis pada dinding-dindingnya. Desain yang menyenangkan dengan bentuk kumpulan jendela yang memiliki pola persegi panjang disusun secara acak dengan empat ukuran yang berbeda. Juga dicerminkan melalui warna poly-carbonated yaitu hijau bertumbuh dan kuning dengan arti keceriaan. Memiliki konsep semi-terbuka yang berfungsi untuk memberikan jalan untuk angin dan sinar matahari untuk masuk ke dalam. Juga bangunan ini memiliki satu lantai dengan split level di atasnya sehingga dapat digunakan sebagai area yang lebih “private” seperti tempat untuk sholat, bermain, dan lainnya. Tangga dari community center ini juga dibuat dengan sudut 60 derajat dan tinggi 25cm agar tidak memakan tempat. Pondasi yang menggunakan krat plastik bekas yang diisi pasir juga menjadi keunikan pada bangunan ini agar secara harga ekonomis dan tidak menambah penumpukan sampah plastik yang susah untuk terurai dengan konsep “recycle” Harapannya desain saya ini dapat direalisasikan sehingga dapat membantu orang-orang yang pasca bencana untuk berkumpul dan bersama-sama bertumbuh lagi layaknya tunas. Sekian terima kasih!

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published.